PERKEMBANGAN SEPANJANG HAYAT 2B PSIKOEDUKASI GEJALA MORNING SICKNESS PADA IBU HAMIL DAN CARA MENGATASINYA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan psikoedukasi ini dengan tepat waktu. Tentu tanpa adanya pertolongan-Nya kami tidak akan bisa dan sanggup untuk menyelesaikan laporan kegiatan psikoedukasi ini dengan baik dan benar. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’at di akhirat nanti. Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan laporan kegiatan psikoedukasi ini. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan tugas kegiatan psikoedukasi ini. Kami ucapkan terimakasih banyak atas bimbingan dan arahannya kepada dosen kami yaitu Ibu Sitawaty Tjiptorino,MBA,M.Psi. Demikian yang dapat kami sampaikan semoga laporan kegiatan psikoedukasi ini dapat memberikan informasi bagi kita semua dan manfaat yang dapat dirasakan bersama. Bogor, 14 Mei 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan yang terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. Pada kehamilan akan mengalami perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis, perubahan psikologis biasanya terjadi pada kehamilan masa trimester I (Kamariyah, Yasi, dan Siti, 2014). Sedangkan pada trimester 2 (4-6 bulan), perubahan psikologis yang terjadi mulai khawatir akan bentuk tubuh yang berubah sehingga turun rasa percaya diri, butuh atensi lebih dari lingkungan dengan kondisi sedang manja-manjanya serta dorongan seksual yang meningkat dan selalu mempertanyakan kehadiran pasangan yang dibutuhkan dalam trimester ini adalah dengan cara memperkuat komunikasi positif, jangan memendam atau berasumsi yang tidak-tidak, lakukan aktivitas yang menyenangkan bersama pasangan, serta memanjakan diri dan tingkatkan penampilan, kayak pedicure atau manicure, lakuin aja selagi buat mood bahagia. Di trimester terakhir, bunda hamil biasanya takut denger omongan “Ah bukan wanita sesungguhnya kalau lahiran tidak secara normal”. Jadi bunda hamil takut tidak bisa memenuhi ekspektasi orang di sekitar. Terlebih lagi rasa takut menghadapi sakit saat melahirkan mulai membayangi. Secara psikologis, ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun belum siap menerima kehamilannya, belum matang emosinya, cenderung labil, dan belum siap untuk menjadi orang tua. Hal ini dapat memicu konflik mental atau stress yang membuat seorang ibu tidak memperhatikan asupan nutrisinya yang berlanjut pada mual dan muntah. Sedangkan mual muntah yang terjadi pada ibu hamil yang berusia diatas 35 tahun dikarenakan oleh kondisi psikologis akibat takut memiliki anak di usia tua, sehingga perubahan emosi ini memicu muntah yang berlebihan. Gejala yang muncul pada awal kehamilan meliputi amenore, nausea dan muntah (morning sickness), payudara terasa penuh dan sensitif, sering berkemih, merasa lemah dan letih, berat badan naik, dan perubahan mood (Fauziah dan Sutejo, 2012). Dengan gejala tersebut ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Morning sickness merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum dan paling menyebabkan stress yang dikaitkan dengan kehamilan. Masalahnya banyak ibu hamil yang menganggap mual dan muntah adalah hal yang wajar dan tidak perlu mencari penanganannya sehingga menimbulkan ketegangan emosional, ketidaknyamanan, stress psikologis, dan keterlambatan dalam menentukan penanganan yang tepat, terutama jika kondisi menjadi patologis. Morning Sickness seringkali menjadi hari yang sangat menakutkan bagi ibu hamil yang menyebabkan menurunnya nafsu makan dan kurangnya asupan makanan yang sehat, padahal masa tersebut merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin (Nursanto, 2004). Terkadang morning sickness bisa menjadi sangat parah yang disebut hiperemesis gravidarum (muntah berlebihan saat kehamilan). Seseorang yang mengalami mual dan muntah selama masa kehamilan dengan gejala yang parah dapat mengalami dehidrasi hingga kekurangan 5% berat kehamilan. Hiperemesis gravidarum membutuhkan perawatan rumah sakit dan diberikan perawatan dengan pemberian cairan infus, obat-obatan dan selang pengantar makanan (nasogastric tube). Pada kasus serius karena tidak ditangani gejala mual muntah tersebut kerap kali mencapai keadaan hiperemesis gravidarum. Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang terus – menerus sampai penurunan berat badan, dehidrasi, turgor kulit jelek, lemah, muka pucat (Tiran, 2008). Dari kebanyakan wanita hamil yang mengalami morning sickness atau yang lebih di kenal dengan mual di pagi hari, akan mengalami perubahan pada hormon progesteron dan eksterogen yang ada dalam tubuh meningkat hal itulah yang menyebabkan mual di pagi hari pada kehamilan trimester pertama. Tetapi frekuensi terjadinya morning sickness tidak hanya di pagi hari melainkan bisa siang bahkan malam hari (Aritonang, 2010). Mual muntah dapat diatasi dengan menciptakan perilaku untuk mengurangi keluhan (Ward & Hisley, 2009). Menciptakan perilaku untuk hidup sehat sesuai kondisi pasien merupakan bagian dari self management. Terdapat dua hal dalam self management, yaitu pertama, manajemen pengobatan dan kedua, mempertahankan, merubah, dan menciptakan perilaku hidup sehat yang baru sesuai dengan kondisi pasien (Corbin & Straus dalam Kate & Halsted, 2003). 1.2 Tujuan Untuk memperlancar proses kehamilan dengan memberikan arahan mengenai nutrisi yang baik bagi ibu hamil agar dapat mengurangi kebiasaan morning sickness serta memberikan upaya alami untuk menanamkan niat positif agar selama masa kehamilan seorang itu tidak mengalami stress. BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Penjelasan Teori Morning sickness adalah perasaan mual dan muntah yang terjadi pada ibu hamil, biasanya pada ibu hamil trimester pertama (1 – 3 bulan). Kira-kira dari wanita yang mengandung mengalami mual dan muntah-muntah, dengan tingkat yang berbeda-beda. Biasanya cukup ringan dan terjadi terutama di pagi hari. Tetapi terkadang cukup parah dan dapat berlangsung sepanjang hari. Mual dan muntah terjadi kira-kira mulai 2 minggu sesudah haid tidak datang lagi dan berlangsung kira-kira selama 6 sampai 8 minggu. Penyebab dari morning sickness adalah meningkatnya hormon HCG (human chorionic gonadhotropin). Hormon ini hanya diproduksi oleh ibu hamil, karena hormon ini berfungsi sebagai petunjuk ada atau tidaknya kehamilan dan berguna untuk mempertahankan kehamilan. Hormon ini dihasilkan oleh sel trofoblas (hasil dari pembuahan), hormon ini akan meningkat pada usia 12-16 minggu kehamilan. Selain faktor hormon, faktor psikologis ibu juga sangat mempengaruhi untuk memicu rasa mual muntah yang dialami ibu hamil. Disebut morning sickness karena terjadi pada pagi hari pada waktu bangun pagi dengan keluhan pening kepala, mual ringan sampai muntah, setelah duduk beberapa saat keadaan dapat diatasi. Keadaan ini disebabkan oleh gangguan metabolisme karbohidrat. Mual dan muntah (morning sickness) selama kehamilan biasanya disebabkan oleh perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi kadar hCG (hormon chorionic gonadotrophin), khsusnya karena periode mual dan muntah gestasional yang paling umum adalah pada 12 – 16 minggu pertama, yang pada saat itu, hCG mencapai kadar tertingginya. hCG sama dengan LH (luteining hormone) dan disekresikan oleh sel-sel trofoblas korpus luteum terus memproduksi estrogen dan progesteron, suatu fungi yang nantinya diambil alih oleh lapisan korionik plasenta. hCG dapat dideteksi dalam darah wanita dari sekitar 3 minggu gestasi (yaitu 1 minggu setelah fertilisasi), suatu fakta yang menjadi dasar uji kehamilan.Teori bahwa rasa mual di masa kehamilan mungkin merupakan cara alamiah untuk melindungi janin dengan mencegah ibu untuk tidak memakan makan yang berbahaya juga telah diajukan, dengan wanita menjadi merasa mual saat melihat, mencium atau merasakan makan yang meungkin berpotensi mempengaruhi janin, dan jika makanan yang dimakan menyebabkan wanita muntah agar makan dikeluarkan.wanita yang memiliki kadar hCG dibawah rentang normal lebih sering mengalami hasil kehamilan yang buruk, termasuk keguguran, kelahiran prematur atau retardasi pertumbuhan intrauterus (IUGR). 1. Perubahan-perubahan pada ibu hamil (1) Trimester pertama Segara setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah, keletihan, dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini : a) Ibu untuk menbenci kehamilan, merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan. b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar benar hamil dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan sering kali memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya. c) Hasrat melakukan seks berbeda beda pada setiap wanita. d) Sedangkan bagi suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggaan, tetapi bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga. (2) Trimester kedua Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat dimulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merakan gerakan janinnya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas dari rasa kecemasan dan tidak nyaman seperti seperti yang dirasakannnya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido(Elisabeth, 2015;h.77). (3) Trimester ketiga a) sakit punggung disebakan karena meningkatnya beban berat yang anda bawa yaitu bayi dalam kandungan. b) Pernapasan, pada kehamilan 33 hingga 36 minggu banyak ibu hamil yang susah bernafas, ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diafragma menekan paru ibu, tapi setalah kepala bayi yang sudah turun kerongga panggul ini biasanya pada 2 sampai 3 minggu sebelum persalinan maka akan merasa lega dan bernafas lebih muda. c) Sering buang air kecil,pembesaran rahim, dan penurunan bayi ke PAP membuat tekanan pada kandung kemih ibu. d) Kontraksi perut, brackton hicks kontraksi palsu berupa rasa sakit yang ringan, tidak teratur dan kadang hilang bila duduk atau istirahat. e) Cairan vagina, peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih, pada awal kehamilan biasanya agak kental dan pada persalinan lebih cair ( Elisabeth, 2015;h.78). 2. Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil Menurut Elisabeth (2015;h.78) ada 7 tanda bahaya kehamilan, yaitu : (1) Pendarahan pervaginam (2) Sakit kepala yang hebat (3) Penglihatan kabur (4) Bengkak diwajah dan jari – jari tangan (5) Keluar cairan vervaginam (6) Gerakan janin tidak terasa (7) Nyeri abdomen yang hebat 3. Hormon-hormon kehamilan Menurut Elisabeth (2015;h.75) hormon adalah zat kimia (biasa disebut bahan kimia pembawa pesan) yang secara langsung dikeluarkan ke dalam aliran darah oleh kelenjar kelenjar, dan pada kehamilan hormon membawa berbagai perubahan, terpusat pada berbagai bagian tubuh wanita. Hormon yang paling berkaitan dengan kehamilan adalah : Perubahan perubahan hormonal selama kehamilan (trimester I sampai trimester III). (1) Estrogen Produksi ekstrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan padaakhir kehamilan kadarnya kira kira 100 kali sebelum hamil. (2) Progesteron Produksi produksi progesteron bahkan lebih banyak dibandingkan ekstrogen, pada akhir kehamilan produksinya kira kira 250 mg/hari. (3) Human Chorionic Gonadotropin (HCG) Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi, fungsinya adalah untuk mempertahankan korpus luteum. (4) Human Placenta Lactogen (HPL) Hormon ini diproduksi terus naik dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Ia bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik. (5) Pituitary Gonadotropin FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena ditekan oleh ekstrogen dan progesteron plasenta. (6) Prolaktin Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi ekstrogen. Sekresi air susu sendiri dihambat oleh ekstrogen di tingkat target organ 4. Kehamilan dengan resiko tinggi Menurut Poedjhi Rochyati ( Manuaba 2010 : 241 ) kriteria kehamilan resiko tinggi adalah : (1) Primipara muda berusia kurang dari 16 tahun, primipara tua dengan usia lebih dari 35 tahun, dan primipara sekunder dengan usia anak terkecil di atas 5 tahun. (2) Tinggi kurang dari145 cm (3) Riwayat kehamilan buruk a) Pernah keguguran b) Pernah mengalami persalinan premature c) Riwayat lahir mati d) Riwayat persalinan dengan tindakan e) Pre-eklamsi,eklamsia f) Gravid serotinus g) Kehamilan dengan perdarah antepartum h) Kehamilan dengan kelainan letak i) Penyakit ibu pada kehamilan yang mempengaruhi kehamilan 5. Komplikasi pada kehamilan Menurut Mochtar (2012;h.139-169) komplikasi kehamilan yaitu: (1) Hiperimesis gravidarum Adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai menganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. Pencegahan dengan memberikan inpormasi dan edukasi tentang kehamilan kepada ibu dengan maksud menghilangkan faktor psikhis rasa takut, tetapi obat menggunakan sedakiva (luminal,stesolid);vitamin (B1 dan B6);anti mutah. (2) Topsenia gravidarum Pre-eklamsi dan eklamsia merupakan gejala yang timbul dari trias: hipertensi,protuenuri dan edema. Pencegahan, pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti, berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur,ketenangan. (3) Abortus (keguguran dan kelainan dalam dalam tua kehamilan ) Keguguran adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Penanganan, berikan obat obat dengan maksud agar terjadi sehingga vetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi kuretase. Hendaknya pada penderita juga diberikan tomika dan antibiotika. (4) Kelainan letak kehamilan (kehamilan ektopik) Adalah kehamilan dengan hasil konsepsi perimplentasi diluar endometrium rahim. Penanganan perbaiki keadaan umum, tranfusi darah dan segera lakukan lapatorium explorasi untuk memberhentikan sumber perdarahan. (5) Penyakit tropoblas Penyakit tropoblas karena kehamilan yang berasal dari kelainan pertumbuhan tropoblas plasenta. BAB III RANCANGAN PROGRAM PELAKSANAAN A. Gambaran Umum 1. Nama program : Psikoedukasi Gejala Morning Sickness Pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya 2. Pemateri : Septiana Hargiyanti 3. Sasaran : Ibu hamil di sekitar lingkungan anggota Kelompok 1 4. Alat dan Bahan : Laptop, Handphone, Buku, dan Pulpen 5. Petunjuk Teknik Program : Kegiatan Tujuan Durasi Keterangan Persiapan Menyiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan. 15 Menit Seluruh anggota menyiapkan alat dan bahan berupa laptop, handphone, buku, dan pulpen. Pembukaan Agar peserta psikoedukasi dapat mengenal pemateri acara tersebut. 20 Menit Pembacaan sambutan materi serta pengenalan diri. Pemberian materi Agar peserta dapat memahami apa itu morning sickness, seperti apa bentuk-bentuk gejala nya, dan bagaimana cara mengatasi gejala morning sickness tersebut. 30 Menit Dilakukan untuk menjelaskan pengertian tentang gejala morning sickness, bagaimana bentuk-bentuk gejala nya, dan cara mengatasi gejala morning sickness itu sendiri. Penutupan Penutupan kegiatan psikoedukasi. 10 Menit Penutupan dilakukan oleh seluruh anggota kelompok 1 B. Waktu dan tempat Hari/Tanggal : Senin, 01 Juni 2020 Pukul : 10.00 – 11.45 Tempat : Via WhatsApp C. Gambaran pelaksanaan program Program psikoedukasi ini diadakan melalui salah satu media sosial yaitu grup WhatsApp dikarenakan keadaan yang tidak memungkinkan untuk melakukan interaksi langsung karena ada nya wabah virus corona yang terjadi di Indonesia dan pemerintah sedang menerapkan sistem lock down. Psikoedukasi ini diberikan kepada ibu hamil dan kami akan menjalankan program psikoedukasi ini melalui WhatsApp pada pukul 10.00 – 11.45. Program psikoedukasi ini di mulai dari proses pengenalan diri, pemberian materi yang berisi tentang penjelasan-penjelasan mengenai apa itu morning sickness hingga bagaimana cara mengatasi gejala morning sickness itu sendiri, hingga penutupan yang dibacakan oleh pemateri. D. Anggaran 1. Pemasukan No. Uraian Volume Harga Satuan Jumlah 1. Iuran Anggota 6 Rp 50.000 Rp 300.000 2. Pengeluaran No. Uraian Volume Harga Satuan Jumlah 1. Parsel Buah 3 Rp 85.000 Rp 255.000 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Jahe dipercaya selain untuk bahan masakan dapat pula digunakan sebagai alternative pereda morning sickness. Bahan yang dikandung oleh jahe diperkirakan sama dengan yang dikandung oleh placebo dan vitamin B6. Salah satu penyebab morning sickness adalah kekurangan vitamin B6 selain dari peningkatan kadar esterogen dan HCG, oleh karena itu jahe pun dapat dijadikan sebagai salah satu dari alternative untuk meredakan gejala – gejala morning sickness seperti mual, muntah, kurang nafsu makan, berat badan turun, dan lain-lain. 4.2 Saran Semoga laporan psikoeduksi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca nya dan dapat memberikan pengetahuan tentang morning sickness terutama pada ibu hamil trimester awal. DAFTAR PUSTAKA Latifah, L. (2017). Efektifitas Self Management Module dalam Mengatasi Morning Sickness. Jurusan Keperawatan FIKes UNSOED , 5, 9. Riyanti, E. (2017). Asuhan Kebidanan Komprehensif. (1), 85. Sadiah, A. (2014). TINGKAT KECEMASAN SUAMI TERHADAP GANGGUAN MORNING SICKNESS IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER DI WILAYAH KECAMATAN CIPUTAT TIMUR. (1), 109. siwi, p. o. (2017). upaya perawatan morning sickness pada ibu hamil trimerti 1. program studi keperawatan fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta